Kamis, 04 Oktober 2012

Member SUJU dari yang paling evil









Member Super Junior yang paling EVIL
1). Kyuhyun
tentun saja Kyu karena dia mendapatkan julukan “Evil Makne”. Kepala kecil Kyu selalu dipenuhi dengan ide-ide buruk atau skema untuk mengelabui hyung-hyungnya. Disetiap variety show Kyu akan menunjukan sisi jahatnya dan jika misinya berhasil dia akan tersenyum puas hahahaha… 



2) Heechul
Dia centil, dan dia tidak terlalu baik baik. Heechul terkenal karena memilikibanyak teman di industri hiburan, yang membuktikan bagaimana baik-hati dia.Namun, jika ia tidak terlalu senang dengan kalian, kata-katanya mungkin mendapatkan sedikit keras kadang-kadang. Tidak menyebutkan bahwa ia selalu memiliki lelucon paling kejam yang pernah ada! (Menipu Ryeowook dan Eunhyuk untuk air mata mereka ”Exploring Human Body”, siapa?)

3) Kangin
Kangin sangat vokal dan karismatik, tetapi dia masih suka mengelabui dan menggoda anggota lain dalam kelompok. Meskipun Leeteuk adalah “istri”nya , bahwa tidak berarti pemimpin yang buruk tidak mendapatkan penyiksaanapapun dari racoon jahat!

4) Sungmin
Labu manis yang suka warna pink mungkin benar-benar menggemaskan di luar, dia sebenarnya agak nakal juga! Dia tahu betul bagaimana untuk memenangkan hati penggemar ’, tapi anggota SuJu mengatakan ia memiliki sisi yang sama sekali berbeda ketika mereka sendirian di asrama mereka …

5) Leeteuk
Pemimpin bertanggung jawab, tapi dia SELALU mengambil bagian dalam mengerjai yang lain. Lucunya adalah bahwa, Leeteuk biasanya target untuk mereka pranks … tak heran dia selalu begitu lelah dan merasa tua, hal yang buruk.

6) Shindong
Shindong adalah salah satu anggota paling sopan di Super Junior, tapi ketikadatang untuk memiliki dengan sesama anggota, dia cukup kasar denganmenggoda dan bercanda!

7) ZHOUMI
Zhoumi kaki panjang yang ramah dan penuh energi ketika ia pergi di acara,tetapi menurut anggota SuJu M lainnya, ia selalu melakukan aegyo untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Dan jika dia tidak mendapatkan sesuatuuntuk pergi harus, dia mungkin saja menyalahgunakan kekuasaan pemimpinnya(muahaha).

8) Eunhyuk
Hyukjae kecil yang lucu cinta sindiran dan bercanda, tapi dia adalah anggota yang benar-benar mencintai anak nya SuJu dan akan melakukan apapun untuk mereka. Aww bagaimana manis!

9) HENRY
Menjadi yang termuda di Super Junior, Henry mendapat sesuatu dengan caranya sebagian besar waktu, tapi dia juga menjadi target mengejek favoritanak-anak lain … Mungkin itu pranks konstan yang membuatnya kurang seperti malaikat seperti sebelumnya?

10) HANGENG
Hangeng suka bersenang-senang dengan anggota, tapi dia tahu untuk bertanggung jawab dan sopan ketika dibutuhkan. Aku yakin dia ingin melepaspranks pada anak-anak Suju lagi!

11) Siwon
… anak ini dikhususkan percaya pada keadilan dan segalanya … yang baik. Meskipun ia tidak menyalahgunakan, menendang, atau penyiksaan… dia cinta menyentuh sesama anggota banyak (* batuk * Yesung terutama).

12) Yesung
Canggung, penuh gagal, dan aneh. Mungkin karena dia begitu aneh, tidak adaruang baginya untuk menjadi jahat? Juga … setiap dia tersenyum, hati sayahanya mencair dan kesedihanku mencair 
13) Ryeowook
Para maknae kekal dikenal karena tidak bersalah dan suara malaikat. Dia mengasihi bersenang-senang, tetapi sebagian besar waktu ia tidak melakukan kejahatan apa-apa. Baik untuk Anda Wookie!

14) Donghae
Secara pribadi, saya belum pernah melihat Donghae melakukan KEJAHATANsesuatu yang khusus, per mengatakan. Dia BENAR-BENAR tahu bagaimana menyediakan layanan penggemar besar, tapi saya dapat memberitahu sukaDonghae untuk menjaga paling keren tentang waktu.

15) Kibum
Hanya tentang anggota paling tenang ada:) Kibum selalu hanya tersenyumcontently di pojok sedangkan sisanya dari anggota yang keluar dari kendali.Mungkin yang paling canggih, Kibum tampaknya tidak memiliki kejahatanberjalan melalui dia
Sehingga menyimpulkan peringkat jahat. Saya tahu banyak orang akan memegang pendapat yang berbeda tentang daftar ini …
Apakah peringkat ANDA untuk kejahatan di Super Junior?


Sabtu, 17 Maret 2012

DRAMA



One upon a time there live a beautiful girl  she named is ALICYA she had three best friends the named are ENJELLIA , EDWARD , BELLA . Everydays they’re always go to home together, but someday Alicya told something to Enjell and made Enjell shocked to hear that.
Enjell:”Alicya Im sorry .. but now I can’t go home with you cause I’ve many schedule to do”
Alicya:”but enjell I wont to go home with you !!!!”
Enjell:”sorry but I can’t “
Alicya:”wait enjell….wait”(hang up the hand)
Alicya: “enjell …..i want to tell something to you about my condition”
Enjell: “ok…tell me please..”
Alicya:”long time I want to say this….i’ll died I’ve leukemia last stadium”
Enjell:” hahahaha nice joke…”
Alicya:”no….that was not a joke….its serious”
Enjell: “what??”

Enjell was  didn’t trust to Alicya , when she look Alicya’s eyes she tried to believed Alexa.
Alicya: “do you believe me?”
Enjell: “yup….. I do”

After that Alecya walk away from Enjell with tears drop on her face.
Alicya:”leave me alone…!!!!”
Enjell:”why ?”
Allicya:”just leave me”

After back from school Enjel  tell to Edward and Bella about Alicya condition and than Bella and Edward worried about her condition .
Enjell:”hi  guys,did you know about Alicya condition ?”
Bella:”What happen ?”
Edward:”Yup what happen with her?”
Enjell:”She has leukemia last stadium”
Edward and Bella:”what !!!”
Enjell:”yup…I’ve been worried about it….did you guys?”
Edward:” oh god…what must we do?to save allicya?”
Enjell:”nothing can to do…but were have to gratify allicya before she gone”

After 5 days
Condition of Alicia turning badly ..
Alicya:”ohok ohok ohok…..”(caught)
Enjell:”oh….Alicya are you ok?”
Alicya:”don’t worry I’m ok ! thanks”

Bella and Edward came….
Bella :”hey…..Alicya how about today ?”
Edward : “have done breakfast?”
Alicya :”of course…guys…how about you?”
Edward :”nothing special..and….have we dinner tonight? All of us?
Alicya :”of course…….tonight ok?”(smile)
Edward :”ok…yeah….thanks’’
Bella and Enjell:”me too….”
Alicya :” of course….you to..”

At the dinner ...
Bella :”Dinner time..”
Enjellia:”Yeahh…”

After dinner Alicya felt headcache,she is lost aware and than fall down to the floor and Bella , Enjell , Edward are shocked .
Bella :”oh my god,, Alicya.. Alicya wake up.. wake up..”
Enjell:”she didn’t breathing”(touch her body)
Edward:”call imergency 911 now ..”
Enjell:”OK..”
Bella:”hurry up,Enjell”
Edward:”she wake up ..”
Bella:”Alicya are you ok ??”
Alicya:”guys,,if I gone please,for give me.Please take care of my mother”
Enjell:”don’t  saying that”
Alicya :”thanks for all .. I love you all..this is the time”
Bella :”oh..my god… she die.. she die”

Finally Alicya are dead and all crying 

MY ROMAN



THE MYSTERY OF THE WITCH
The Conflict
Kejadian Dipagi Hari
            Pagi itu hawa begitu segar dan dingin. Kabut pagi yang tebal masih menyelimuti sekitar pekarangan rumah. Kicauan burung terdengan merdu, bunga yang mekar menghiasi sekitarnya. Embun pagi pun bertetesan dari atas daun menandakan pagi yang berkedip dan matahari yang mulai memperlihatkan pesonanya.
            Seusai mandi pagi, aku bersiap untuk pergi ke sekolah, tak lupa aku menyiapkan beberapa buku pelajaran dan alat tulis lalu memasukannya ke dalam tas berwarna biru yang biasa ku pakai saat bersekolah.
            Aku keluar dari kamar dan segera menutup rapat-rapat pintu kamar lalu menuruni tangga sambil membawa tas biru milikku menuju ruang makan.
            Terlihat Mr. Tommy yang bukan lain adalah ayahku, Mrs. Vellina ibuku dan Luke saudara laki-lakiku sudah menunggu di meja makan dengan raut wajah yang terlihat tidak sabaran. Semuanya berkumpul dan aku baru sadar kalau ini keluarga besar Collet maksudnya keluargaku semuanya tampak berbeda, mungkin karna aku jarang menghitung jumlah manusia yang berada didalam rumahku.
            Terlintas dalam pikiranku untuk menyapa mereka semua walaupun pasti mereka takan menyahut “hai….”
            “Eine?” sahut Mrs.Vellina tersenyum sambil menatapku kebingungan dan tidak percaya. Ku pikir ia pasti akan berkomentar sedikit padaku yang bangun lebih pagi dari biasanya.
            “Ya?” aku membalas tatapannya sambil berjalan dan mengambil sebuah mangkuk dan sekotak sereal, lalu menuangkan susu vanilla beserta sereal tadi kedalam mangkuk.
            “Tidak. Hanya kau bangun 30 menit lebih awal dari biasanya, biasanya kau bangun jam 6.30 pagi.” Sudahku duga ia akan membicarakan itu.
            “Ia hanya bangun sedikit lebih awal.” Ucap Luke meremehkanku. Aku memang tidak begitu akur dengannya. Bukan karena aku membencinya, aku hanya tidak menyukainya. Kadang ia terlalu jauh mengusik kehidupanku.
            “Bukankah memang aku yang lebih sering mendahuluimu?” gerutukku dengan nada kesal.
            “Tidak juga!”
            “Jangan pernah mengelak” Kami pun memulai perdebatan yang membuat seisi rumah di pagi hari itu berisik dan heboh.
            “kau----kau menantangku?” balasnya dengan nada parau sambil menatapku sinis.
            “kau tidak menyadari? Sudah sejak lama aku menantangmu! Kau mau apa?”. Aku membalas tatapannya sambil mengernyit, tertawa memamerkan gigiku, tawa rendah tetapi puas. Terlintas dipikiranku untuk mencoba memancing-mancing amarahnya. Aku tidak peduli siapa Luke, kakak ku atau bukan pokoknya aku tidak peduli dengannya.
            Namun usahaku benar-benar gagal dan berantakan, usahaku berhasil dihentikan oleh Mom. “Cukup! Kalian ini seperti anak kucing dan anak anjing yang sedang beradu mulut.” Mom kemungkinan kecewa terhadap kami, sambil menahan amarah yang menggeliat dalam dirinya, ia pun melanjutkan perkatannnya “Eine, seharusnya kau jangan melawan.”
            “Dengar sendiri kan? Seharusnya kau jangan melawanku!” Luke menyeringan memperlihatkan giginya yang putih. Kali ini aku begitu membencinya sampai-sampai dadaku sesak menahan amarah yang membara.
            “Dan ini berlaku juga bagimu Luke!” Mom berdeham, ia sepertinya marah--- sangat marah kepada kami berdua. “Oh sudahlah, aku hanya ingin kalian berdamai aku tak ingin kalian terus menerus bertengkar. Itu saja.” Mom berhenti menatap kami, ia terlihat benar-benar pasrah terhadap kami.
            Oh Mom, jangan lagi. Jangan seperti ini, kami tak suka dibiarkan bertengkar. Kami ingin berbaikan kami ingin di lerai dan diperhatikan, ya kami tau Mom lelah. Oh Ya Tuhan….. aku janji, tidak akan pernah bertengkar dengan Luke lagi. Aku berjanji akan berdamai dengannya dan tidak akan memancing amarahnya lagi, Aku janji.
            Andai saja aku bisa berkata seperti itu dengan mudah, tapi aku tak bisa. Itu perjanjian yang terlalu berat dan aku akan berpikir dua atau 100 kali untuk menjanjikan itu. Aku tak berdaya dan hanya bisa mengungkapkannya di dalam hati. “Maafkan aku Mom.” aku hanya bisa mengucapkan kalimat itu dan tidak ada lagi yang bisa aku lakukan.
            Aku melirik mata Luke dan mengarahkannya ke tempat dimana Mom duduk dan sedikit mengawasi. Mulutku terkatup-katup sambil berbicara kecil kepada Luke namun hampir tak bisa didengar. Ku lihat ia mengerti maksudku, menyuruhnya meminta maaf juga kepada Mom. Tak lama kemudian terdengar suara yang lembut dan tulus keluar dari bibir Luke “Maafkan aku juga Mom.”
            Semuanya kembali seperti semula, keheningan menyelimuti kami di ruang makan. Saat aku sadar bahwa dari tadi Dad tidak sedikitpun berkomentar atas pertikaian yang terjadi. Meski begitu Dad pasti punya pemikiran yang sama dengan Mom, bahwa ia pun tidak ingin kami bertengkar lagi.
            Setelah selesai makan , Dad pergi mendahului kami “Selamat tinggal, sampai bertemu nanti malam.” Ia segera menggenggam tas kerjanya yang berisi berkas-berkas penting dan membawanya melewati pintu. “krek.” Pintu baru saja ditutup rapat-rapat. Terdengar geruman suara mobil menyala di garasi. Dad baru saja mengeluarkan mobil Mercedes-Benz warna hitam yang begitu cerah, terlihat begitu mengkilap dan bersih. Lalu ia pun segera pergi melaju mengendarai mobil itu.



Lima menit kemudian kami bertiga pun bersiap-siap untuk bergi, kami menggunakan mobil Jazz berwarna merah milik Luke.
            Aku segera memasang dan mengikatkan tali sepatuku. Karena tergesa-gesa aku hanya bisa menyeret tas kesayanganku dan menaruhnya didalam mobil.
            Seperti biasa, Mom ikut bersama kami untuk sampai di kantor. Tadinya Dad mengusulkan akan membelikan Mom mobil baru, tetapi ia menolak usulannya mentah-mentah. Ia takut berkendara sendirian, dan lagi pula ia juga belum fasih berkendara. Ia lebih mengandalkan Taxi atau lebil baik menunggu Luke menjemputnya.
            Dan… Pagi ini pun aku tidak diijinkan mengendarai mobil Jazz berwarna merah itu, hanya karena barusan kami ribut.
            “Sial.” Ucapku sambil mengepalkan telapak tangan kananku.
            Terkadang aku sering menggoda Luke agar aku yang mengendalikan mobilnya. Dan bukan masalah bagi kami ketika para polisi menghadang laju mobil ini, aku dan Luke hanya tinggal bersegera bertukar tempat sebelum para polisi memaksa kami membukakan kaca mobil untuknya. Jika polisi itu meminta untuk memperlihatkan surat-surat penting berkendara, kami sudah cukup tenang karena Luke hanya tinggal menyodorkan surat-surat penting itu. Ide brilian bukan?  Tetapi sayangnya memang hari ini aku benar-benar malas menggodanya lagi.
            Oh ya, aku juga bisa mengendarai mobil, sejak aku SMP. Sam yang bukan lain adalah kakakku yang paling tua diantara kami, umurnya sekitar 24 tahun dan sudah menikah. Ya, Sam mengajariku cara mengendalikan mobil. Cukup menyenangkan berada di dekatnya, walau sedikit menyebalkan juga sih. Sam selalu membuatku kelelahan dengan semua celotehannya. Tapi yang penting Sam telah mengajarkanku mengendalikan mobil. Yeah.. begitulah singkat  ceritanya.
            Didalam mobil sedikit hening. Luke sedang berkonsentrasi dan memusatkan pandangannya kearah jalanan, Mom sedang sibuk melihat-lihat catatan kecilnya yang berwarna biru. Dan aku sendiri sibuk bermain ponsel kesayanganku, hanya sedikit membuka situs jejaring social yang kupunya sambil membuka tab google.
            Aku menuliskan beberapa kata pada kolom Pencarian, “Penyihir”, “Paranormal”, “Vampir”, “hantu”, dan itu beberapa situs yang aku buka di ponselku. Aku sedikit terpaku pada artikel tentang penyihir dan vampire. Ini menarik, menyeramkan dan menggelitikku untuk terus membacanya.
            Aku sedikit menceritakan hasil ujianku yang cukup ‘Memuaskan’. Mungkin Mom akan senang mendengarnya. “Kau tau berapa nilai rata-rata hasil ujianku?” kali ini aku mengajukan pertanyaan itu pada Luke.
            “Seluruhnya atau hanya beberapa?”
            “Seluruhnya!” Aku mempertegas ucapanku dan bersegera menatap Luke dengan ekspresi marah.
            “ Aku pikir hanya beberapa. Seperti biasa bukan? Nilaimu pasti jelek.” Luke tertawa puas sambil menggertakan giginya. Semacam ejekan bagiku.
            “Tidak juga, jangan bertingkah sok tau Luke.” Aku membalas perkataanya, berharap ia akan tersinggung. Aku heran, sepertinya dimata Luke aku lah orang yang paling sulit ia percaya. Ia jarang--eh malah tidak pernah mempercayaiku sebelumnya, hanya sekali-sekali. Walaupun begitu kali ini aku berharap Luke mempercayaiku dengan penuh keikhlasan.
            “Jadi berapa?”
            “Nilai rata-rata 90, bukankah itu sedikit memuaskan?” aku malah balik bertanya.
            “Oh, itu bagus.” Jawabnya dengan muka datar tanpa ekspresi.
            Aku memandang ke arah Mom, dan mulai bertanya-tanya apakah Mom juga bangga dengan hasil Ujianku? Semoga saja ia sependapat dengan Luke. Aku menaruh ketegangan dalam raut wajahku dan mulai berpikir kemungkinan besar pujian dari Mom akan di taruh sepenuhnya padaku, dan mustahil jika Mom kecewa dengan hasil ujianku yang memuaskan ini.
            “hmm… bagaimana menurut Mom? Hasil ujianku meningkat drastis dari pada sebelumnya.” Aku menunggu jawabannya dengan kepala yang sedikit tertunduk, sambil memutar-mutar ponselku dengan sengaja. Aku menampakan rasa ketenangan daripada kecemasan, sedikit menutup mata sambil sedikit berfantasi di alam bawah sadarku.
            “Good Eine.” Kata-katanya meyentuh hati, terdengar lembut dan begitu tulus merespon kata-kataku. Lalu ia pun melanjutkan sebagian dari pujiannya itu “Aku bangga, sangat bangga padamu Eine. Semakin dewasa pemikiranmu selalu lebih baik.” Suaranya lembut terlihat mendukung, membuatku semakin bersemangat menjalanin pagi itu. Telapak tangannya terangkat berusaha menaruhnya di atas kepalaku, lalu membelai rambutku yang panjang berulang-ulang hingga membuat aku tak sadar telah menyandarkan kepalaku dibahunya.
            Luke tersenyum, menyeringai dan sedikit malu-malu. Mungkin karena melihat kedekatanku dengan Mom. Aku meliriknya dari kaca mobil walaupun terlihat samar-samar.
            “Aku mungkin terharu melihat momen ini.” gumam Luke.
            “Ya, kau harus Luke.” Balasku. Luke memang harus sekali-sekali menangis melihat drama antara anak dan orang tua ini walau yang sebenarnya memang bersungguh-sungguh. Sekalipun aku belum pernah melihatnya terharu, menangis tersedu-seda dalam keadaan sekarat sekalipun. Jadi mungkin aku harus membuatnya menangis kali ini. Namun aku mungkin gagal kali ini karena Luke hanya member sedikit respon.
            Luke tersenyum terlihat sangat tulus, matanya bersinar bagai bintang yang bercahaya dan sekali kali berkedip. Aku menatap matanya, berniat untuk memperingatkannya bahwa aku dan dia belum berdamai. Tetapi waktu terus mengikis permusuhan kami, hingga akhirnya tanpa sadar aku dan Luke telah berdamai dengan sendirinya. Menakjubkan pikirku.
            Setelah cukup berpikir, aku sadar masih berada didalam mobil jazz berwarna merah itu. Sungguh gila, lama-lama berada di dalam mobil ini cukup membuatku mual.
            Sekarang di dalam mobil ini pusat perhatianku hanya tertuju pada AC, dan ternyata ya ampun Luke lupa menyalakan AC dan menaruh pewangi dalam mobilnya sendiri. Ku pikir betapa bodohnya Luke sampai Ia lupa menyalakan AC. Padahal ia tau aku tidak tahan berdiam lama-lama di dalam mobil tanpa AC.
            Sekali lagi aku menatapnya dengan seksama, memperlihatkan ekspresi yang berapi-api.
Belum setengah detik berlalu, Luke mengejutkan seisi mobil dan berkata “Aku lupa menyalakan AC, maafkan aku.” Sepertinya Luke menjawab tatapanku tadi dengan baik dan benar, aku mulai salut padanya.
            Sekitar 30 menit didalam mobil, perjalanan Mom pun berakhir. Maksudku ia sudah sampai tepat di depan halaman kantornya.
            Aku mendengar suara gagang pintu mobil yang dibuka, lalu Mom turun dari mobil dengan agak santai dan menutupnya kembali dengan perlahan.

Lalu mom menengok ke arah kaca mobil sambil berkata “dah anak anak, sampai jumpa nanti sore.” Lalu melambai-lambaikan tangannya perlahan ke arah kami sambil tersenyum.
            Luke lalu mulai menjalankan mobilnya, perlahan kecepatannya bertambah. Ada untungnya juga untukku karena lumayan memperkecil peluang untuk aku terlambat kesekolah.
            Tak lama kemudian, bangunan sekolahpun tampak terlihat sedikit demi sedikit hingga saat ini ternyata aku sudah mulai sampai dipekarangan sekolah. Tak sengaja aku melihat lihat sekeliling sekolah, dan mataku mulai tertuju pada seorang cowok yang sedang turun dari mobilnya.
            Aku terus memperhatikan nya. Dia sangat tampan, badannya tinggi hampir seukuran dengan Luke, kulitnya terlihat mulus dan putih bersinar